Assalamu’alaykum pembaca.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi yang saya
ketahui. Dosen masih sama, ada Pak Amril yang selaku dosen mata kuliah ini.
Pada
minggu ini, Pak Amril berhalangan hadir, karena Beliau sedang mengawas magang. Namun, tetap diadakan diskusi pada setiap
kelompok, pada 24 November 2014 bertempat di Gd. Daksinapati Ruang 305, dengan materi ”Capital
Budgeting”.
Berikut resumenya. ^^
CAPITAL
BUDGETING
A. Konsep Capital
Budgeting
Capital
budgeting mempunyai arti yang penting bagi perusahaan karena :
1.
Dana
yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu
diperhitungkan secara cermat untung ruginya.
2.
Kebutahan
dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana yang tersedia melebihi
kebutuhan akan menimbulkan beban tetap tambahan. Sebaliknya jika dana yang
tersedia kurang dari seharusnya, mengakibatkan kegiatan produksi akan terganggu
karena tidak didukung oleh peralatan yang cukup.
3.
Capital
Budgeting bersangkutan dengan pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap dan
pengeluaran lain untuk jangka panjang yang tergolong dalam capital expenditure (pengeluaran modal).
Dari pembahasan mengenai capital budgeting dapat diambil
beberapa kesimpulan :
1. Teknik Capital Budgeting yang
menggunakan Average Rate of Return atau Pay Back Period merupakan teknik yang
bersifat Unsophis Ticated (sederhana)
untuk mengevaluasi sejauh mana suatu capital projects itu menarik.
2. Sedangkan teknik Capital Budgeting
yang mempertimbangkan Time Value of Money, merupakan teknik yang rumit yaitu
Net Present Value methode, mengukur perbedaan nilai sekarang dari inflow dan
initial investment. Di samping itu juga mengukur present value dan cash outflow
agar dapat menentukan sejauhmana suatu proyek dapat diterima.
3. Pendekatan NPV dan IRR erat
kaitannya dengan Cost of Capital karena Cost of Capital dalam suatu proyek
menurut pertimbangan IRR hanya dapat diterima jika IRR lebih besar dari Cost of
Capital proyek tersebut. Demikian pula dalam menghitung NPV, dicount rate yang
digunakan adalah sebesar Cost of Capital proyek itu
penganggaran modal
digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran
modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru,
dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal – Suatu Konsep
Investasi. Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal
melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan
memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan
dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang
relatif panjang, serta mengandung resiko.
B. Payback Period
Payback period dalam penganggaran modal merujuk pada periode waktu yang
dibutuhkan untuk laba atas investasi untuk "membayar" jumlah dari
investasi awal. Sebagai contoh, sebuah investasi $ 1000 yang kembali $ 500 per
tahun akan memiliki jangka waktu pengembalian dua tahun. Para nilai waktu uang
tidak diperhitungkan. Payback period secara intuitif mengukur berapa lama
sesuatu yang diperlukan untuk "membayar sendiri." Semua lain yang
sama, periode pengembalian lebih pendek lebih baik dari pada periode pengembalian
lebih lama. Payback periode ini banyak digunakan karena kemudahan penggunaan
meskipun keterbatasan diakui dijelaskan di bawah.
Payback
Period (PBP)
adalah jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan (cash
in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present
value. Analisis Payback Period dalam studi kelayakan perlu juga
ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan
baru dapat mengembalikan investasi .
Payback
period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period
merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow- nya yang
hasilnya merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan disetujui apabila
payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang
disyaratkan oleh perusahaan.
Formula:
di mana:
PBP = Payback period
C. Net Present Value
Net
Present Value method, konsep Net Present Value merupakan model yang
memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari suatu investasi dalam
kaitannya dengan waktu, berdasarkan discount rate tertentu.
Dalam
konsep ini ada beberapa dasar perlu dipahami :
1.
Pengertian
present value atau nilai sekarang.
2.
Pengertian
cash flow, cash flow atau proceeds adalah earning after plus taxes depresiasi
ada juga yang menyebutnya dengan net cash flows.
- Net investmen (outlay)
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value
(NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan
PV Investasi selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net
Present Value (NPV) merupakan net benefit yang telah di diskon
dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC)
sebagai discount factor.
Contoh :
Nama proyek : X
Initial investment : Rp500,-
Umur proyek : 5 tahun
Cash flow tiap tahun : Rp150,-
Cost of capital : 10%
Diminta : NPV?
![Description: C:\Users\Public\Documents\capital budgeting\IMG_3609.JPG](file:///C:\Users\DEWIAR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg)
Atau dapat ditulis
sebagai berikut :
Tahun Cash
flow Df Present value
1.
150
x 0,9091 = Rp136,365,-
2. 150
x 0,8264 = Rp123,960,-
3. 150
x 0,7513 = Rp112,695,-
4. 150
x 0,6830 = Rp102,450,-
5. 150 x 0,6209 =
Rp 93,135,-
150
x 0,9091 = Rp568,605,-
Dengan demikian NPV =
Rp568,605 – Rp500 = Rp68,605,-. Berdasarkan hasil tersebut maka proyek X dapat
diterima karena memberikan NPV yang positif.
D. Internal Rate Of
Return
Prinsip dari konsep Internal Rate of
Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan
present value of of proceeds dengan outlay.
Metode ini untuk membuat peringkat
usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang
dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari
arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya
proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
Internal Rate
of Return (IRR) adalah metode
peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa datang.
IRR
= lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) *
(Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
E. Penerapan Capital
Budgeting Dalam Keuangan Pendidikan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
ini merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta
direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan
managemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercantumdi
dalam RAPBS tersebut,jika tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan
di tahun depannya. Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai
acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS
ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan
alokasi dana yang ada.
Kebutuhan
pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,
dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien. Tujuan manajemen keuangan adalah:
1.
Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.
Meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
3.
Meminimalkan
penyalahgunaan anggaran sekolah
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas
kepala sekolah dalam menggali sumber -sumber dana, menempatkan bendaharawan
yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggung- jawaban keuangan serta memanfaatkannya
secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Mulyasa, 2003:50)
Sekian hasil perkuliahan Manajemen Keuangan, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca dan jadi pembelajaran bagi saya. Terima kasih.
Wassalamu'ailukum... ^^
Dewi Ariani Wahyuningrum
1445121190
Manajemen Pendidikan 2012 B
Dosen: Amril
Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar