Halaman

Minggu, 26 Oktober 2014

Resume Perkuliahan Manajemen Keuangan "Pembiayaan PTK"



Assalamu’alaykum pembaca.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi yang saya ketahui. Dosen masih sama, ada Pak Amril yang selaku dosen mata kuliah ini.
Perkuliahan berlangsung pada 20 Oktober 2014 bertempat di Gd. Daksinapati Ruang 305, dengan materi ”Pembiayaan PTK”. Pada pertemuan ini tidak banyak pembahasan mengenai pembiayaan PTK dan lain sebagainya, melainkan langsung memulainya dengan berlatih menghitung.
Berikut resumenya. ^^
 Pembiayaan PTK
A.    Pengertian Gaji
1.       (Mulyadi, 2001, 377) menyatakan Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan seperti manajer. Penggajian dapat diartikan sebagai proses pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau jasa yang telah dilakukan.
2.      Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu : Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.
B.    Pengertian upah
Menurut undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1  berisikan  Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
C.    Pengertian Upah Minimum Regional
Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.
D.   Pengertian Tunjangan
1.      Menurut Marihot Tua Effendi : merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat yang pemberianya tidak berdasarkan kinerja pegawai,akan tetapi berdasarkan keanggotannya sebagai bagian dari organisasi,serta pegawai yang memiliki banyak kebutuhan agar dapat menjalankan kehidupanya secra normal dan agar dapat bekerja dengan baik.
2.      Gary Dessler : Tunjangan (Benefits) dapat didefinisikan sebagai semua pembayaran keuangan tidak langsung yang diterima oleh karyawan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan perusahaan.
3.      Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
E.    Macam-Macam Tunjangan
1.       Tunjangan Tetap :
·         Tunjangan Keluarga
·         Tunjangan Jabatan
·         Tunjangan Makan (untuk sebagian perusahaan dihitung berdasarkan jumlah kehadiran)
·         Tunjangan lain-lain
2.      Tunjangan Tidak Tetap :
·         Tunjangan Transport
·         Tunjangan Kehadiran
·         Tuunjangan Shift
·         Tunjangan Perumahan
·         Tunjangan Kesehatan

Sekian hasil perkuliahan Manajemen Keuangan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan jadi pembelajaran bagi saya. Terima kasih. Wassalamu'ailukum... ^^ 

Dewi Ariani Wahyuningrum 
1445121190 
Manajemen Pendidikan 2012 B
Dosen: Amril Muhammad

Minggu, 19 Oktober 2014

Resume Perkuliahan Manajemen Keuangan "Laporan Keuangan Dan Analisis Laporan Keuangan"



Assalamu’alaykum pembaca.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi yang saya ketahui. Dosen masih sama, ada Pak Amril yang selaku dosen mata kuliah ini.
Perkuliahan berlangsung pada 13 Oktober 2014 bertempat di Gd. Daksinapati Ruang 305, dengan materi ”Laporan Keuangan Dan Analisis Laporan Keuangan”. Pada pertemuan ini tidak banyak pembahasan mengenai laporan keuangan dan lain sebagainya, melainkan langsung memulainya dengan berlatih menghitung laporannya.
Berikut resumenya. ^^

A.    Pengertian Laporan Keuangan
·         Menurut Bambang Riyanto pengertian laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca ( Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba 1 rugI (Income Statement ) mencerminkan hasil - hasil yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya meliputi periode 1 tahun.
·         Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
·         Dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan Keuangan adalah : “Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya”. (IAI, 2002 : par 47)
·         Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
·         Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (progress report). Selain itu, dikatakan bahwa laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta-fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accountung convention and postulate), serta pendapat pribadi (personal judgement).
·         Zaki Baridwan menyatakan bahwa Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan. Kemudian, pengertian di dalam standar akuntansi keuangan, Laporan keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan keuangan lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti sebagai laporan arus kas), catatan, laporan keuangan lain, dan materi penjelasan yang bagian integral dari laporan keuangan.
B.    Jenis Dan Bentuk Laporan Keuangan
Menurut Wibowo dan Abubakar Arif, Jenis laporan keuangan yaitu:
1.       Laporan Rugi Laba (Income Statement)
Jenis laporan keuangan yang dibuat setiap akhir periode akuntansi berisi mengenai semua pendapatan dan semua beban, yang terjadi selama periode akuntansi.
2.      Laporan perubahan modal (Owner’s equity statement)
Laporan keuangan yang berisi mengenai modal awal, investasi, laba (rugi), periode berjalan, prive, dan modal akhir.
3.      Neraca (Balance Sheet)
Laporan keuangan yang berisi mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liabilities), dan modal (owner’s equity), pada akhir periode akuntansi.
4.      Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan yang menggambarkan arus kas masuk (cash inflow), dan arus kas keluar (cash outflow) selama periode akuntansi dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Bentuk Laporan Keuangan
A.     Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :
·         Rekening (Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
·         Laporan (Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
B.     Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
·         Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
·         Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.

  1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
·         Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17)
·         Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.

D.   Macam Analisis Rasio Keuangan
Macam-macam rasio terbagi menjadi :
·         Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan.
·         Ratio Leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
·         Rasio-rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
·         Rasio-rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan

  1. Cara Perhitungan Analisis Rasio Keuangan
RASIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRESTASI
RASIO LIKUIDITAS
  1. Current ratio
Aktiva Lancar : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
  1. Cash ratio
(Kas + Efek) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
  1. Quick ratio
(Kas+Efek+Piutang) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).
  1. Working capital to total assets ratio
(Aktiva Lancar-Utang Lancar) : Jumlah Aktiva
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto).
RASIO LEVERAGE
  1. Total debt to Equity ratio
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
  1. Total debt to total capital Assets
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal/Aktiva
Beberapa dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang.
Atau
Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
  1. Long term debt to Equity ratio
Utang JK PJ : Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
  1. Tangible assets debt coverage
(Jml Aktiva-Intangibles-Utang Lancar) : Utang JK PJ
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
  1. Times interest earned raatio
EBIT : Bunga Utang JK PJ
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.
RASIO AKTIVITAS
  1. Total assets turnover
Penjualan Netto : Jumlah Aktiva
Kemampuan dana yang tertanan dalam keseluruhan aktiva berputer dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
  1. Receivable turnover
Penjualan Kredit : Piutang Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
  1. Average collection periode
(Piutang Rata-rata X 360) : Penjualan Kredit
Periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
  1. Inventory turnover
HPP : Inventory Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”
  1. Average day’s inventory
(Inventory Rata-rata X 360) : HPP
Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
  1. Working capital turnover
Penjualan Netto : (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Kemampuan modal kerja(neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.
RASIO KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
  1. Gross profit margin
(Penjualan Netto – HPP) : Penjualan Netto
Laba bruto per rupiah penjualan.
  1. Operating income ratio
(Penjualan Netto – HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
Laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
  1. Operating ratio
(HPP + Biaya adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
Biaya operasi per rupiah penjualan.
  1. Net profit margin
Laba Netto sesudah pajak : Penjualan Netto
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
  1. Earning power of total investment
EBIT : Jumlah Aktiva
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
  1. Net earning power ratio
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Aktiva
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
  1. Rate or return for the owners
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Modal Sendiri
Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.

  1. Penggunaan Dan Keterbatasan Analisis Rasio
Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
1.      Penggolonagn berdasarkan sumber data
·         Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber atau yang berasal dari neraca.
·         Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi.
·         Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
2.     Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis
·         Rasio likuiditas
·         Rasio solvabilitas
·         Rasio rentabilitas
·         Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

1.       Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.

2.      Seorang manajer keuangan harus berhati - hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio - rasio.

3.      Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.

4.      Dalam menganalisis setiap rasio, angka - angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1)Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang hampir sama; 2)Adanya analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun sebelumnya.

5.      Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan Kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata - rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.


CONTOH:
Seci Harpian School
Laporan Laba-Rugi Januari- Desember

Pendapatan
1. SPP       1000 x 500.000 x 12                                                                   6.000.000.000
2. Osis       1000 x 200.000 x12                                                                      200.000.000  +
                                                                                                                          6.200.000.000
Biaya-Biaya
1.Gaji guru + pegawai   145.000.000 x 12                 1.740.000.000
2.Kurikulum                     30.000.000 x 2                      60.000.000
3.Pembelajaran                 6.000.000 x 10                      60.000.000
4.Osis + Ekskul                5.000.000 x 12                        60.000.000
5.ATK                              1.000.000 x 12                            12.000.000
6.Penyusutan Bangunan                                                317.500.000
7.Penyusutan Sekolah                                                     330.000.000
8.Biaya Promosi                                                                 50.000.000
9.TAL                             10.000.000 x 12                        120.000.000
10.BLL                             5.000.000 x 12                          60.000.000 +           
Total Biaya                                                                                                    2.824.500.000 _
 EBIT                                                                                                              3.375.500.000
Bunga 12% x 3.000.000.000                                                                        360.000.000  _
EBT                                                                                                                 3.015.000.000

Tax/pph
5% x 50.000.000                                                                2.500.000
15% x 200.000.000                                                         30.000.000
25% x 250.000.000                                                         62.500.000
35% x 2.515.000.000                                                    880.425.000
Tax                                                                                                                   975.425.000
EAT                                                                                                               2.039.575.000


Laporan Perusahaan Modal Tahun 2012
Modal 1 Januari                                                                                          16.450.000.000
Pembagian laba/SHU                                                                                     750.000.000

Laba tahun 2012                                                                                          2.039.575.000
Modal 31 des                                                                                                18.239.575.000


Neraca per 31/1/2013
Aktiva Lancar
- Kas                                    42.750.000         Utang Lancar                                  5.500.000
- Bank                                 155.500.000         Utang JP                                   3.000.000.000 +
- Perlengkapan                  75.000.000         Total Utang                          3.005.500.000
- Piutang SPP                   125.000.000 +      Modal                                  18.239.575.000 +
 Total aktiva lancar         523.000.000         Total Utang + Modal        21.245.075.000

Aktiva tetap
- Gedung                          9.525.000.000
- Penyusutan gedung       317.500.000  _
                                          9.207.500.000
Peralatan                        5.000.000.000
Penyusutan Peralatan     330.000.000  _
                                          4.670.000.000
ATT W                             2.844.325.000 
Total Aktiva                  21.245.075.000
                                               
 ANALISIS RASIO KEUANGAN

Rasio Likuiditas
Rasio Lancar   =          Aktiva Lancar =       523.250.000
                                    Utang Lancar                  5.500.000
                                                                             = 9153,64% 
Kesimpulan : Setiap Rp.1 utang yang dimiliki sekolah, ditanggung pembayarannya oleh Rp. 9153,64 aktiva.
Rasio Profitabilitas
Dividen kas     =               750.000.000    = 4,62 %
Laba Bersih                 16.000.000.000          

Kesimpulan :   Dalam 1 tahun, sekolah mendapat laba sebesar 4,62 %

Rasio Solvabilitas
Total Utang     =            3.005.500.000 = 14,15 %
Total Harta                  21.245.075.000

Kesimpulan : Dari total harta yang dimiliki sekolah, sebesar 14,15% diperoleh melalui utang

Sekian hasil perkuliahan Manajemen Keuangan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan jadi pembelajaran bagi saya. Terima kasih. Wassalamu'ailukum... ^^ 

Dewi Ariani Wahyuningrum 
1445121190 
Manajemen Pendidikan 2012 B
Dosen: Amril Muhammad