Halaman

Selasa, 30 September 2014

Public Relations ^^


Nama: Dewi Ariani Wahyuningrum
Jurusan: Manajemen Pendidikan FIP UNJ 2012
NIM: 1445121190

Bismillah


Berawal dari ragu, hingga bertemu semangat baru. Memulai sesuatu di hari itu dengan kawanmu yang baru, kawan yang baru tumbuh di dalam hati. Menggerakan langkah kaki ini hingga menuju Kampus itu. Kampus B UNJ, ruang 16 dan 17 FMIPA UNJ dalam rangka Briefing PKMU UNJ. Menghadirkan Kak Ali Sibro, S.Si sebagai pembicara dalam materi awal, yakni public relations. Pada Briefing kali ini, kurang lebih dihadiri oleh 50 peserta PKMU UNJ. Bismillah, mengawali briefing PKMU UNJ dan bertemu sobat baru. Sobat perjuangan. Ah, masih saja basa-basi.

Langsung saja, dibuka dengan pekikan HIDUP MAHASISWA! HIDUP RAKYAT INDONESIA! Membakar semangat yang baru tumbuh untuk siap menerima informasi baru. Public Relations. Namun, dalam hal ini lebih memfokuskan pada aktifitas kampus, yakni bagaiamana menampilkan “brand” dari organisasi yang ada di pundakmu. 

Banyak definisi dan penjelasan terkait public relation yang telah dipaparkan. Namun, dapat disimpulkan bahwa public relations dapat dikatakan sebagai pencitraan. Pencitraan yang idealnya tidak mengada-ngada seperti yang ada di media kita belakangan ini, oh mungkin memang dari dulu. Public relations merupakan model-model pencitraan yang ingin ditampilkan suatu lembaga kepada masyarakat namun memilik program tertentu dan berlangsung berkesinambungan, yang dilakukan secara sengaja, terencana, mengutamakan kinerja kehendak masyarakat yang memerlukan timbal balik di setiap program yang terlaksana.

Sekedar definisi penuh arti mengenai public relations, yang dalam pelaksanannya di suatu organisasi dalam hal ini organisasi kampus. Berikut penjabarannya. Dalam suatu organisasi perlulah adanya tampilan yang ingin disampaikan kepada masyarakat, bagaimana pun kondisi di dalam suatu organisasi, namun ketika dilihat dari luar haruslah tetap “menarik”. Bukan berarti melupakan kondisi di dalam suatu organisasi tersebut. Bagi pembicara, justru internal suatu organisasi lah yang utama, karena sejatinya yang nampak di luar merupakan pencerminan keadaan di dalam. Tidak menutup kemungkinan bahwa tidak sedikit organisasi yang terlihat “bombastis” di luar namun “bobrok” di dalam. Tak mengapa, setiap organisasi mempunyai pandangan, gaya dan budaya masing-masing, itulah perbedaan, itulah keanekaragaman yang bila dilihat dari “pojok” maka akan terlihat lebih menawan. PR (?) ~ Perbedaan ^^

Senin, 29 September 2014

Di sana Tempat Lahir Beta


Bismillah
nggak tau kenapa, jadi suka nulis, belajar sedikit-sedikit lama-lama menjadi mahir (?) ^^

Di sana Tempat Lahir Beta

 
Indonesia. Satu hal yang selalu ku syukuri adalah, aku dilahirkan, dibesarkan, di sini. Dengan begitu banyak kebermanfaatan dan kemudahan yang telah diberikan kepadaku yang tentu saja atas izin-Nya. Sering terbesit dalam benakku “Apa yang telah ku lakukan? Apa yang sudah aku perjuangkan?” tentu saja untukmu, Indonesia.
Berkali-kali bertanya, berkali-kali pula aku menemui buntu. Ya, aku tidak menemukan jawaban atas apa yang sudah aku perbuat. Tentu saja tidak, tentu saja belum, karena sampai saat ini aku masih menumpang dan tak tahu balas budi.
Semangat yang kumiliki, tekad yang kugenggam, masih sekedar pepesan kosong yang tak berarti apa-apa. Bagaimana tidak? Apa yang kupunya, apa yang kupikirkan, belum berani kulakukan. Ya. Untuk Indonesia. Dan yang paling menyebalkan, kini aku mengenyam pendidikan di kampus pendidikan, dengan jurusan pendidikan pula. Buka sebal dengan almamater ku, aku hanya kecewa dengan diriku sendiri yang belum mampu melaksanakan mimpiku sesuai bidangku.
Aku pernah bermimpi bahwa suatu saat nanti, tak akan ada lagi anak bangsa yang tak sekolah. Aku pernah bermimpi bahwa suatu saat nanti, tak akan terlihat lagi anak bangsa mengemis di jalanan. Aku pernah bermimpi bahwa suatu saat nanti, yang harus bekerja ketika seharusnya Ia bermain dan belajar di sekolah. Aku pernah bermimpi bahwa suatu saat nanti, putra putri Indonesia mengepakkan sayapnya di langit, namun tetap merendah ke bumi. Yaaaaa, suatu saat nanti. Entah kapan, entah bagaimana. Yang pasti saat ini aku pun sedang berperang melawan keegoisan dan kemalasanku agar yang berawal dari mimpi dapat menjadi kenyataan. Kenyataan yang manis tentunya.
Semoga kelak Allah Subhanahu wa Ta’ala mengizinkan aku menjadi saksi dan pelaku dalam perjuangan ini. Perjuangan melawan diriku sendiri, dengan caraku, dengan apa yang kumiliki, untukmu Indonesiaku. Untuk Negeri Tercinta. ^^

Minggu, 14 September 2014

Resume Perkuliahan Manajemen Keuangan "Kerangka Kompetensi Abad 21"



Assalamu’alaykum pembaca.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi yang saya ketahui, namun ada yang berbeda nih, tak terasa sudah masuk semester 5, dan untuk beberapa bulan kedepan saya akan memposting terkait Manajemen Keuangan. Dosen masih sama, ada Pak Amril yang selaku dosen mata kuliah ini.
Pertemuan pertama bertempat di Gd. Daksinapati Ruang 306, dengan membahas kontrak kuliah, silabus, dan diawali dengan materi “Kerangka Kompetensi Abad 21”. Berikut resumenya. ^^
Oh iya, sebelum ada perkenalan sedikit mengenai Manajemen Keuangan.

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. (Sumber: Wikipedia.org)

Lanjut ke pembahasan utama, Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka Kompetensi Abad ke-21
(Sumber: Bahan Ajar Manajemen Keuangan, oleh Amril Muhammad)

1.       Kehidupan dan Karir 
Adapun Kompetensi yang harus dimiliki untuk menjalani kehidupan dan karir yaitu :
·         Fleksibel dan Adaptif (mampu menempatkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)
·         Berinisiatif dan Mandiri
·         Keterampilan Sosial dan Budaya
·         Produktif dan Akuntabel
·         Kepimpinan dan Tanggung Jawab (memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat bertanggung jawab)
2.      Pembelajaran dan Inovasi
Adapun Kompetensi yang harus dimiliki sebagai berikut :
·         Kreatif dan Inovasi
·         Berfikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah (mecoba mencari tahu titik permasalahan yang ada dan berusaha menemukan solusi)
·         Komunikasi dan Kolaborasi
3.      Informasi, Media, dan Teknologi
Adapun Kompetensi yang harus dimiliki agar kita dapat meraih ketiga hal tersebut yaitu :
·         Melek Informasi
·         Melek Media
·         Melek TIK
(maksudnya “melek” di atas, setiap individu sangatlah perlu tanggap dan paham akan informasi yang beredar, media yang ada, serta tanggap dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat saat ini)

Kerangka-kerangka diatas menunjukan bahwa berpengetahuan saja tidak cukup, harus juga dilengkapi dengan karakter-karakter diatas. Disampng itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan komunikasi.

Tuntutan terhadap Kompetensi SDM
Ada 3 aspek yaitu :

1.       Pengetahuan/Wawasan Global
·         Konseptual yang integratif dan aplikatif
·         Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas
·         Nilai-nilai Universal
2.      Keterampilan Global
·         Komunikasi Multi Budaya
·         Pemanfaatan Teknologi Informasi
·         Pengembangan Intelectual, Emotional dan Adversity Skill
3.      Sikap/Perilaku
·         Dinamis dan Fleksibel
·         Inisiatif dan Proaktif
·         Inovatif dan Kreatif
·         Mandiri "Survive"

Pergeseran Paradigma
Pergeseran paradigma (pendidikan) dulu dengan kini.
1.       Berfokus pada proses, maksudnya kini pendidikan lebih berfokus pada proses dari suatu pembelajaran, bukan hanya sekedar memperhatikan hasil.
2.      Pembelajaran berpusat kepada siswa, siswa yang dilibatkan aktif dalam pembelajaran. Guru hanya sebagai fasilitator.
3.      Pencapaian pembelajaran kepada siapa dan bagaimana, bukan sekedar tahu, melainkan paham.
4.      Kepemimpinan guru sebagai seorang fasilitator, bukan menempatkan dirinya sebagai orang yang paling tahu.
5.      Siswa aktif, dan merupakan motor penggerak, tidak pasif.
6.      Kekeliruan bukan lagi hal yang tabu atau menakutkan, melainkan dari kesalahan tersebut peserta didik diharapkan mengambil pesan dan dijadikan pelajaran.
7.      Kelasnya bersifat flexibel
8.     Pembelajaran lebih bersifat pembelajaran langsung. Langsung dilakukan dan menekankan praktek di kehidupan sehari-hari.

4 Pilar Pendidikan Unesco
(Jaquest Delor, 1998)
1.       Learning to know
2.      Learning to do
3.      Learning to live together
4.      Learning to be
Sekian hasil perkuliahan Manajemen Keuangan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan jadi pembelajaran bagi saya. Terima kasih. Wassalamu'ailukum... ^^  

Dewi Ariani Wahyuningrum 
1445121190 
Manajemen Pendidikan 2012 B
Dosen: Amril Muhammad